Hari rabu, 07 juni 2018 Dosen Fakultas Ekonomi UNARS Situbondo, Randika Fandiyanto, S.E., M.M. memberikan kuliah umum dengan tema “Tantangan Bisnis Diera Digital” dalam acara seminar dan temu kangen D3 Manajemen Perusahaan. Dihadiri dan dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi UNARS Muhammad Miqdad, dan beberapa Kepala Program Studi di lingkungan Kampus FEB UNEJ. Dalam materi yang diberikan yaitu tentang Digitalisasi Bisnis di Era Disruptif.
Penekanan utama menghadapi persaingan bisnis yaitu bagaimana kita bisa memulainya terlebih dahulu. Masalah utama yang dihadapi oleh mayoritas mahasiswa di era millenial ini (jaman now) yaitu rasa malu/gengsi, sehingga untuk memulai usaha menjadi hal yang sangat mustahil. Terlalu banyak menggunakan sosial media yang justru menurunkan semangat untuk berkarya. Indonesia saat ini membutuhkan pengusaha-pengusaha baru khususnya dikalangan akademisi/sarjana, mahasiswa dengan pemahaman tentang tekhnology yang lebih expert sebenarnya telah menjadi peluang untuk menjadi pelaku bisnis digital.
Hanya dengan bermodal Handphone pintar (smartphone) maka bisnis bisa menjangkau ke seluruh pelosok negeri maupun ke luar negeri. Kalau bisa ciptakanlah produk sendiri dari bahan baku hingga menjadi produk jadi, dan itu lebih bisa meningkatkan jumlah Industri kecil menengah di Indonesia, meningkatkan PDB nasional, menekan inflasi dan meningkatkan perdaran produk asli indonesia. Hal ini lebih baik dari pada hanya smenjadi reseller produk pabrik besar, sehingga kita bisa memukul mundur produk-produk asing yang beredar saat ini. Bukan banyak mengkritik perintah tapi seharusnya tindakan untuk memajukan Industri kecil menengah (IKM) harus dilakukan secara bersama-sama. Kaum millenial memegang peranan penting sehingga mari mulailah untuk menciptakan produk dari sekarang, kurangi bermedia sosial yang berlebihan.
Sebagai pengusaha kerajinan kayu, banyak hal yang disampaikan dari pendirian hingga bagaimana memasarkan produk secara nasional. Inovasi menjadi bagian penting dalam bisnis, mengingat pesaing terus bergerak cepat untuk menjadi pemenang pasar, jika kita hanya stagnan untuk menjual satu produk saja, maka tidak mungkin akan ada yang tertarik untuk membeli. Sebagai penghasil kerajinan danbo dengan ribuan desain yang telah diciptakan, dan produk yang sudah nasional. Kunci dasar untuk suskses berwirausaha yaitu “mulai saja, jangan banyak berfikir, rencana secara sederhana saja dan jagan muluk-muluk, jalankan sambil dikembangkan, yang paling penting dalam usaha bagaimana memulainya dahulu”.
Ada banyak pertanyaan yang diajukan dalam seminar ini, salah satunya mengapa setelah kita membuat produk, dan itu sudah kita anggap sangat cocok untuk segmen tertentu tapi justru tidak laku satupun. Jawaban singkatnya yaitu bahwa dalam ilmu sistem informasi manajemen (SIM) untuk menilai sebuah produk itu baik atau buruk, harus melibatkan orang lain/calon konsumen. Pendapat atau saran beberapa orang lain itulah menjadi tolak ukur apakah produk kita layak untuk dipasarkan. Pada prinsipnya produk yang akan dijual harus mampu diterima konsumen, sebagi konsekuensi nantinya bisa menarik minat konsumen lebih banyak. Untuk memulai bisnis seharusnya juga diawali dengan rasa kesukaan terhadap apa yang mau dibuat, sehingga itu menjadi dasar untuk bekerja lebih semangat lagi.
Salam Sukses………………
#FEUNARS