Lita Permata Sari SE, M.SA,Ak (Dosen Fakultas Ekonomi UNARS) mengikuti Workshop Bank Indonesia tentang Keterkaitan antar kebijakan makro : financial programming and policies 14-17 Desember 2016

AKTIVITAS TERBARU

Dekan Fakultas ekonomi Drs. Karnadi M.Si mendorong seluruh Dosen Fakultas Ekonomi  UNARS untuk berperan aktif dalam melaksanakan dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang kaitannya dengan pembangunan perekonomian Daerah. Salah Dosen yang diutus langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi yaitu Lita Permata Sari SE, M.SA,Ak  untuk mengikuti kegiatan Workshop  tentang “Keterkaitan antar kebijakan makro : financial programming and policies” pada tanggal 14-17 Desember 2016 di Kabupaten Banyuwangi yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI).

Kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang apa saja keterkaitan kebijakan-kebijakan makro yang dirumuskan oleh pemerintah seperti kebijakan dan program-program keuangan.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi “Abdullah Azwar Anas” tepatnya pada hari rabu  tanggal 14  Desember 2016 tepatnya pukul 09.00 WIB. Selanjutnya dilaksanakan kegiatan workshop oleh beberapa Narasumber dari Bank Indonesia.

Manfaat kegiatan pelatihan ini yaitu memahami sektor-sektor dalam perekonomian (rill, fiskal, eksternal dan moneter) dan keterkaitan antar sektor tersebut dalam prekonomian selain itu juga bisa mempelajari kondisi ekonomi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, menyusun baseline skenario, menyusun dan merekomendasikan Policy Scenario / Policy program untuk mencapai tujuan tertentu  (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang terkendali, keseimbangan BoP, dll).

Berikut Isi Workshop dari “Keterkaitan antar kebijakan makro : financial programming and policies” :

Pelaku dalam Sektor Makro Ekonomi saat ini terbagi menjadi 4 kelompok besar :

  1.  Swasta
  2. Pemerintah
  3. Perbankan (termasuk Bank Sentral/BI)
  4. Asing

Aktivitas ke-empat pelaku utama tersebut tercermin pada empat sektor makro ekonomi utamanya Neraca Pendapatan Nasional (PDB), neraca pemerintah (Fiskal atau APBN), Neraca Moneter (uang beredar) dan Neraca Pembayaran. Empat indikator tersebut menghasilkan informasi yang sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan ekonomi, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi, inflasi yang rendah dan keseimbangan neraca pembayaran. Hubungan  antara kondisi ekonomi di dalam negeri tercermin pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Sedangkan kondisi ekonomi luar negeri tercermin pada neraca pembayaran

Tujuan dari Makro ekonomi secara umum adalah :

  1. Mendorong pertumbuhan ekonomi
  2. Mengendalikan inflasi
  3. BoP yang berkelanjutan
  4. Fiskal yang sehat

Pentingnya stabilitas makro ekonomi dan pertumbuhan, tujuan makro ekonomi adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, BoP yang berkelanjutan, Fiskal yang Sehat.

Semua sektor makro ekonomi saling terhubung karena masing-masing sektor saling memperdagangkan barang, jasa, dan instrumen-instrumen keuangan satu sama lain, oleh karena itu semua sektor makro ekonomi harus dianalisis sebagai satu sistem, bukan sebagai satu sektor yang berdiri sendiri, mengingat perubahan satu sektor pasti mempengaruhi sektor lainnya

Financial Program atau Adjustment Program adalah suatu paket kebijakan yang komprehensif dan terukur dengan menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan tertentu. Financial Programming adalah proses/ langkah-langkah untuk menyusun Finansial Program secara sistematis.

Adjustment Program perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan internal dan eksternal agar terhindar dari inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang rendah dan masalah di Neraca Pembayaran.

Semoga tulisan  ini mampu memberikan wawasan bagi semua pihak

Tim Penulis (IT FE Unars)

Salam Sukses Fakultas Ekonomi

 

 

Leave a Reply