EKSPOR PERDANA HASIL BUDIDAYA IKAN KERAPU UNARS SITUBONDO KE HONGKONG

AKTIVITAS TERBARU

UNARS Situbondo mengembangkan teknologi perkerambahan di wilayah Pesisir Desa Gelung Kecamatan Panarukan Kabupaten  Situbondo. Sebagai salah satu upaya dalam membangun perekonomian masyarakat pesisir yang lebih baik, beberapa kerambah dipasang di wilayah  Pesisir Desa Gelung sejak 26 Agustus 2016 lalu. Kerambah ini sekaligus dapat menjadi percontohan bagi masyarakat sekitar tentang bagaimana menjadi pelaku bisnis yang sesungguhnya. mulai dari  teknologi kerambah yang digunakan, pembenihan, pakan, Panen hingga  proses memasarkannya.

Dalam kurun waktu satu  tahun, hari  ini, Senin 03 oktober 2017, selama tiga hari kedepan, Universitas Abdurachman Saleh melalui program kerambahnya panen perdana ikan jenis “kerapu cantik” yang merupakan ikan kerapu khas di Kabupaten situbondo. Secara langsung UNARS mengekspor produk ikan ini ke Hongkong (China). Peresmian ini dilaksanakan di atas kapal pengangkut ikan dan dihadiri oleh Ketua dan Pengurus Yayasan Abdurachman Saleh Situbondo, Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, Perwakilan Dinas, Rektor dan Wakil Rektor, Dekanat, Masyarakat, Dosen serta Mahasiswa.

22135735_1585116784887244_3748104436405826246_o

Foto Bupati dan Wakil Bupati Situbondo

UNARS secara langsung bekerjasama dengan Pengusaha jasa ekspor import ikan kerapu  hidup antar negara yaitu Bapak Wafu, yang telah berpengalaman sejak tahun 1987. Total ikan kerapu cantik yang di ekspor yaitu 40 ton, Ikan ini diangkut langsung dalam kondisi hidup dengan tiga kapal yang berkapasitas 10-15 ton masing-masing kapal. Proses pengiriman kerapu hidup ini menggunakan 3 kapal dari sulawesi milik  Bpk. H. arifin dari  Indonesia Timur. Beberapa warga mulai melirik dan tertarik dengan sistem ekspor langsung ini, melihat besarnya kapal pengangkut ikan hidup yang didalamnya merupakan kolam ikan hidup, dan dengan harga pembelian lebih tinggi tinggi 5-10 ribu d dibandingkan surabaya dan bali yaitu Rp.  100.000 – Rp. 105.000,- per kilo gram.

Menurut Peneliti/Dosen Fakultas Ekonomi UNARS Situbondo Dr. Mohammad Yahya Arief, M.Si  yang sekaligus pengelola kerambah ini mengatakan, seharusnya dalam hal ekspor ikan tersebut sudah sejak lama dilaksanakan, sehingga masyarakat pesisir yang menjadi pengelola sekaligus pembisnis ikan kerapu pada kerambah bisa memperoleh keuntungan yang besar. Selama ini masyarakat pesisir masih tergantung pada permintaan Bali dan Surabaya dengan harga yang lebih rendah dibandingkan jika ekspor langsung, sehingga para pemilik kerambah tidak mampu untuk memainkan elastisitas harga di pasar.

IMG-20171001-WA0001

Foto diambil diatas Kapal Pengangkut Ikan Hidup, Dr Moh. Yahya Arif (tengah) Bpak Wafu (kiri). jam 10.24 WIB

Menurut Dr. Yahya dan Bapak Wafu, Kebutuhan ikan segar dunia saat ini  tidak hanya kerapu cantik saja, namun beberapa jenis lainnya seperti kakap merah,  kakap putih, kakap ijo, cacing laut, Lele laut, dan beberapa jenis ikan lainnya. Hal ini tentu mengingatkan kita bahwa Peluang  tidak hanya pada satu jenis kerapu saja.  Situbondo sebenarnya mampu memiliki daya saing global, terlihat di Kabupaten Situbondo memiliki Budidaya air payau  yang saat ini ada di carron, dan  berbagai negara justru telah belajar ke kita seperti jepang, malaysia dan beberapa negara lainnya. Situbondo sebagai kota pesisir, seharusnya  Situbondo bisa menjadi lumbung ikan internasional, karena berbagai jenis ikan kebutuhan dunia sangat dengan mudah untuk dibudidaya di Daerah Pesisir ini, mengingat banyaknya muara air sungai yang juga mendukung pertumbuhan ikan yang lebih cepat dibandingkan di daerah lain.

Masyarakat yang  Berada 12,5 mil dr bibir pantai yang merupakan ciri khas dari Kabupaten pesisir, meskipun juga memiliki dataran tinggi ijen dan argopuro. Meskipun demikian Pemerintah daerah harus bisa membaca potensi yang ada dan mendukung kegiatan produktivitas daerah pesisir, sebagai salah satu ujung tombak entrepreneur ekonomi melalui pemberian kemudahan ijin serta dorongan kepada masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat pesisir. (Pungkas Dr. Yahya).

 

PERLUNYA DISEDIAKAN SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DAN IMPOR

Permasalahan susahnya mengurus transaksi dengan mata uang asing/devisa juga menjadi penghambat bagi para pelaku usaha pesisir. Selama ini tidak adanya Bank di Kabupaten Situbondo yang khusus untuk memediasi transaksi /perdagangan dengan negara lain, Salah satu contohnya Melalui Panin bank. Jika bank daerah mampu memiliki kerjasama dengan bank tersebut tentu akan mendorong kemudahan masyarakat untuk bertransaksi kegiatan export langsung ke luar negeri tanpa harus jauh-jauh ke Kabupaten Jember.

Kegiatan transaksi ekspor ikan kerapu   ini melibatkan Bank Panin Jember dengan Bank Panin Hongkong dengan Devisa Mata Uang Yuan

PERGESERAN PERILAKU MASYARAKAT

Awalnya,  pembuatan kerambah UNARS ini masih belum direspon secara baik oleh masyarakat sekitar,  akibat pengalaman ekonomi yang dihasilkan dari budidaya ikan dengan kerambah tidak terlalu memberikan hasil signifikan. Namun setelah membuktikan bahwa UNARS mampu ekspor  langsung ke luar negeri, terlihat senyum harapan di wajah warga sekitar serta mulai menyapa satu sama lain. Mereka memiliki harapan yang luar biasa untuk bisa mengembangkan bisnisnya kedepan. Berdasarkan hal tersebut modal sosial masyarakat pun sudah mulai meningkat.

Pergeseran perilaku perdagangan dari melalui perantara menjadi ekspor langsung juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat yang secara langsung, dengan memperoleh penghasilan lebih besar karena harga yang ditawarkan lebih tinggi. Kemandirian ini tentu bisa merubah mindset para nelayan untuk bisa menjadi pelaku bisnis kerapu yang sesungguhnya. Pergeseran perilaku ini secara langsung bisa meningkatkan kemajuan  perikanan di Kabupaten Situbondo karena meluasnya pangsa pasar ekspor di masa yang akan datang.

 

SARAN BAGI PEMERINTAH

Mari kita Kembalikan romantisme ekonomi Kabupaten Situbondo ini, kalau dulu kita terkenal pengeksport gula terbesar di jaman penjajahan belanja seharusnya sekarang menjadi raja ekspor kerapu. Segera tingkatkan modal sosial masyarakat agar perikanan di Kabupaten Situbondo ini unggul dan sekaligus menjadi sektor basis di masa yang akan datang serta menjadi contoh bagi Daerah-daerah lainnya di Indonesia. Tidak hanya disektor perikanan saja, disamping itu banyak sektor yang masih perlu diperbaiki untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedepannya, seperti halnya wilayah pesisir yang tidak hanya lautnya saja namun diharapakan untuk mampu mengembangkan tanaman di pinggir laut, serta sektor wisata pesisir juga perlu ditingkatkan yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi saat ini dan masa yang akan datang.

Untuk mengurangi tingkat elastisitas harga ikan kerapu, akibat melimpahnya jumlah kerapu yang ada maka pemerintah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan perlu diversifikasi jenis ikan dan secara perawatannya lebih mudah dan efisien. Ketimpangan sektor  dan keuangan tentu akan berdampak pada terjadinya inflasi dan deflasi, Maka diharapkan penunjang sektor rill ini bisa menekan inflasi dan masuknya devisa diharapakan mampu memperkuat nilai tukar rupiah kita saat ini (Dr. Yahya).

PROSPEK UNARS  SITUBONDO KEDEPAN

Yayasan Pendidikan Abdurachman Saleh Situbondo berharap Kegiatan ekspor perdana ini merupakan cikal bakal pendirian Fakultas Teknologi Kelautan dan Perikanan UNARS Situbondo. Khususnya pada pengembangan program studi budidaya, teknologi perkapalan masyarakat nelayan, teknologi kerambah dan  pertambakan.

Selain itu sebagai dasar pelaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bidang pengabdian kepada masyarakat, maka sebagai salah satu kampus yang memiliki program entrepreneurship, setelah lulus mahasiswa tidak perlu lagi malu untuk kembali bekerja dengan alam, yang memberikan prospek besar di masa depan serta mengurangi mindset untuk menjadi pekerja kantoran. Setelah lulus mahasiswa bisa mencoba tekhnologi kerambah ini untuk diterapkan di desa pesisirnya masing-masing dalam hal bagaimana proses budidaya hingga pemasarannya

,

 

Leave a Reply