Fakultas Ekonomi UNARS terus mengembangan program pendidikan yang berbasis kewirausahaan, hal ini tentu merupakan terobosan dalam mengatasi permasalahan kesenjangan antara banyaknya lulusan dan serapan pekerjaan.
Hari ini, Jum’at 21 April 2017 Dua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo menjadi peserta dalam kegatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Modul Kewirausahaan Berbasis Koperasi yang dilaksanakan oleh Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Timur.
Pelaksanan Forum ini berlangsung selama dua hari yaitu Jum’at 21 April 2017 dan Sabtu 22 April 2017, bertempat di EL HOTEL Malang JL. Bukit Palem No. 1 s.d 3 karangploso Malang
peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari beberapa universitas di jawa timur untuk memberikan saran-saran dan masukan terhadap pembentukan Modul Kewirausahaan Berbasis Koperasi.
Foto kegiatan pelaksanaan Focus Group Discussion FGD
Koperasi Berbasis Kewirausahaan yaitu Pengembangan Koperasi Dengan Prinsip Entrepreneurship antara lain :
- Independen dan mandiri
- Kinerja baik (SESUAI jatidiri)
- Mengenali potensi diri
- KREATIF dan INOVATIF
Pengembangan modul kewirausahaan ini Menggunakan Prinsip Bisnis Dalam Menjalankan Koperasi dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, akan tetapi Tetap Sebagai Koperasi Yang Tak Lupa Akan Jatidirinya.
Focus Group Discussion FGD menghasilkan review dan pengembangan modul dalam hal :
Konten :
- Mempertajam konsep kewirausahaan berbasis koperasi
- Memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap koperasi
- Menampilkan citra positif dan menarik dari koperasi bagi mahasiswa
- Meyakinkan para mahasiswa terlibat dan peduli terhadap pengembangan koperasi
Konteks :
- Modul mampu menjawab kebutuhan pembelajaran kewirausahaan berbasis koperasi
- Memenuhi kaidah akademik (referensi yang jelas, tujuan pembelajaran yang jelas, indikator keberhasilan pembelajaran, kertas kerja sebagai bahan latihan, dst)
- Dapat menjadi referensi perkuliahan standar bagi seluruh perguruan tinggi
Sistematika Penulisan dan Publikasi :
- Alur penulisan yang sistematis dan mudah dipelajari baik dalam perkuliahan in class maupun secara self learning oleh mahasiswa.
- Dilengkapi dengan Panduan Penggunaan Modul, Kata Pengantar, Glosarium, indeks, ISBN dan seterusnya.
- Penggunaan bahasa yang baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.
Foto kegiatan pelaksanaan Focus Group Discussion FGD
Kondisi perkoperasian di jawa timur saat ini, sebanyak 11,90% Koperasi di Jawa Timur tergolong “tidak aktif”, sedangkan sebanyak 88,10% tergolong aktif. Pertanyaannya adalah :
- “apakah 88,10% Koperasi Jawa Timur yang tergolong aktif, dalam kinerjanya sudah sesuai dengan definisi koperasi dalam Jatidiri Koperasi?”.
- apakah 88,10% Koperasi Jawa Timur yang tergolong aktif, sudah menerapkan “good cooperatif government?
Untuk mensikapi hal tersebut maka yang perlu dilakukan berdasarkan Modul Kewirausahaan Berbasis Koperasi ini yaitu :
- Menerapan Good Coorperative Governance (GCG), berarti menetapkan langkah re-design organisasi koperasi sedemikian rupa, sehingga: (a) organisasi koperasi menjadi sehat, ditandai dengan pengelolaannya yang transparan, akuntabel, mandiri, responsibel dan wajar; (b) tetap mengacu pada nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
- Dalam re-design organisasi koperasi, pertama dilakukan memahami kapasitas kelembagaan organisasi koperasi dengan menggunakan instrumen yang efektif, bernama Development Ladder Assesment (DLA) .
- DLA adalah instrumen penilaian (pengukuran) yang digunakan oleh Canadian Cooperative Association (CCA) dalam mendeteksi perkembangan kelembagaan organisasi koperasi.
- Hasil pengukuran tersebut, selanjutnya digunakan sebagai dasar membangun kinerja organisasi koperasi secara bertahap dan benar (penerapan GCG).
Foto kegiatan pelaksanaan Focus Group Discussion FGD
Beberapa Hal yang menjadi kesimpulan dalam pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion FGD pembentukan modul koperasi ini diantaranya :
- Selalu memberikan informasi yang lengkap dan up to date kepada anggota Koperasi, sehingga mereka tetap terlibat dan suportif;
- Melakukan rapat (musyawarah) secara teratur;
- Mempertahankan hubungan baik antara manajer dan pengurus, dengan tanggung jawab yang terdefinisikan secara jelas. Berkenaan dengan pemahaman baru, gunakan: penasihat, para ahli secara efektif;
- Mengikuti praktik-praktik akuntansi yang baik dan menyajikan laporan keuangan secara teratur;
- Mengembangkan kerja sama dengan koperasi lain, dan
- Mengembangkan kebijakan yang jelas terhadap terjadinya konflik kepentingan.
Foto kegiatan pelaksanaan Focus Group Discussion FGD
SALAM SUKSES, FAKULTAS EKONOMI UNARS….!! JAYA SELALU
(by : admin FE)