Dekan Fakultas Ekonomi Uiversitas Abdurachman Saleh (UNARS) Situbondo Drs. Karnadi, M.Si Berkomitmen untuk menjadikan Fakultas Ekonomi Terus Bersinar, transparan dan mampu mencetak lulusan yang bisa menjawab permasalahan perekonomian di masyarakat. Pentingnya pelayanan yang prima bagi mahasiswa di lingkungan kampus menjadi kunci kesuksesan Fakultas Ekonomi selama ini, mahasiswa bisa lebih fokus dalam mengemban pendidikan tanpa harus terbebani rumitnya administrasi perkuliahan. Transparansi juga menjadi budaya melekat dalam Fakultas Ekonomi UNARS saat ini baik secara administrasi akademik maupun keuangan untuk memastikan kepada seluruh stakeholder bahwa administrasi dikelola secara baik, Melalui Instruksi langsung dari Dekan Fakultas Ekonomi yaitu seluruh jajaran Dosen dan Pengajaran harus tetap mengutamakan pelayanan yang prima kepada mahasiswa. Menurut Dekan “Jika Bisa dipermudah mengapa mempersulit…?”.
Drs. Karnadi. M.Si menyampaikan bahwa Fakultas Ekonomi terus melakukan perbaikan-perbaikan baik secara internal maupun eksternal. “Diluar kami terus untuk eksis dalam berbagai kegiatan yang tujuannya adalah untuk mempromosikan Fakultas Ekonomi untuk lebih dikenal masyarakat secara luas (nasional) seperti halnya dengan mengadakan Lomba Selfie, Lomba Volly, Entrepreneur Competition tingka SMA Sederajat, Seminar Nasional dan Internasional serta beberapa kegiatan lainnya, yang kemudian tujuan khusunya yaitu bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dan jumlah mahasiswa baru mengalami peningkatan yang signifikan ] setiap tahunnya. Secara internal kami juga terus melakukan perbaikan secara akademis baik dari kurikulum yang sesuai dengan KKNI (kerangka kualifikasi nasional indonesia), serta terus melakukan evaluasi kinerja para Dosen untuk memastikan materi perkuliahan diterima para mahasiswa secara maksimal. Disamping itu membudayakan bekerja secara Tim juga harus dijadikan pedoman, tidak boleh ada pihak yang saling berbenturan kepentingan, jika budaya tim itu dilakukan maka kemajuan secara Akademik akan terus semakin lebih baik dan lebih baik. “Kita Adalah Tim” pungkasnya (Drs. Karnadi, M.Si)
Komunikasi yang baik antara Dekanat dengan Para Dosen, Bagian Pengajaran dan Mahasiswa melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tentu juga akan menghasilkan inovasi dan ide-ide baru yang lebih kreatif khususnya untuk kemajuan Fakultas Ekonomi ini. Salah satu ide mahasiswa yang muncul baru-baru ini yaitu tentang film. Berawal dari harapan mempunyai film yang bernuanasa kearifan lokal, kemudian ide tersebut mendapat dukungan penuh dari Dekan Fakultas Ekonomi untuk kemudian bisa direalisasikan menjadi sebuah film. Dengan modal tekad yang kuat dan berkomitmen secara bersama-sama untuk kesuksesan film ini, pada akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa dan film pun sudah ditayangkan secara perdana dengan jumlah penonton mencapai ribuan, judul film yang digagas yaitu berjudul “Sarang Maut”
Pembuatan film pun berhasil selesai tepat waktu dan Menjelang beberapa hari sebelum penayangan perdana, proses promosi mulai dilakukan di ke berbagai kalangan masyarakat melalui media cetak, online, radio dan pemasaran langsung oleh mahasiswa BEM Fakultas Ekonomi UNARS dengan harapan film bisa dikomersialkan baik di daerah maupun diluar daerah. Film ini sukses menarik hati masyarakat dan antusiasme yang tinggi untuk menonton. Dengan total jumlah tiket terjual film sarang maut ini sebanyak 1500 Tiket. Penjualan tiket ini sebenarnya telah melebihi target penjualan yang direncanakan,
Film ini suskses hingga proses penayangan sesi terakhir, tentunya hal ini tidak terlepas dari dukungan beberapa pihak baik dari pihak kampus dan sponsor, film ini juga banyak mendapat apresisasi dari berbagai kalangan masyarakat baik dari organisasi seni, pemerintah, dan beberapa organisasi lainnya.
Tidak berhenti disini, tekad Fakultas Ekonomi menjadikan film ini mampu dikomersialkan lebih luas lagi, sehingga bisa menciptakan sebuah bisnis yang berkelanjutan bagi mahasiswa selanjutnya hingga setelah lulus nanti, promosipun giat dilakukan dengan melibatkan seluruh tim penyelenggara. Berdasarkan penilaian beberapa penyelenggara film dari Luar Daerah, jika ditinjau dari kualitas gambar hingga alur cerita film, sudah bisa dinilai layak untuk dikomersialkan dan telah mendekati sempurna, hal ini tentu menjadi sebuah apresiasi yang luar biasa yang memacu semangat mahasiswa Fakultas Ekonomi untuk terus berkarya di dunia akting.
Hasil promosi ini membuahkan hasil yang luar biasa, beberapa penyelenggara film mulai memberikan kepercayaannya pada film sarang maut ini dan tertarik untuk mengkomersialkannya secara nasional. Permintaan penayangan film sarang maut pun mulai berdatangan dari berbagai daerah, dengan penuh keyakinan, Fakultas Ekonomi sebagai produser film menyatakan kesiapannya untuk memenuhi permintaan tersebut, dimana penayangan selanjutnya akan selenggarakan di 38 kota se Provinsi Jawa Timur dan 10 kota di luar Jawa Timur diantaranya Jogjakarta dan Medan. Kegiatan ini tentunya tetap diupayakan tidak mengganggu proses perkuliahan para pemain film yaitu para mahasiswa, dan bisnis di dunia entertaiment ini akan terus didorong sebagai jaminan kelak mahasiswa yang lulus telah memiliki pengalaman yang cukup dibidang ini.
Film ini nantinya juga tidak sekedar hiburan, juga akan dikembangkan dengan tema pendidikan dan kebudayaan. Project kedua setelah permintaan penayangan dibeberapa daerah, kini Pihak MABES Angkatan Laut saat ini juga tertarik atas penayangan film karya mahasiswa Fakultas Ekonomi UNARS Situbondo, dan kemudian juga memutuskan untuk melakukan kontrak pembuatan film. Judul yang diangkat dalam pembuatan fil ini yaitu tentang kemaritiman dengan tema “pemeliharaan kekayaan laut di Indonesia”. Film ini nantinya mencerminkan bagaimana masyarakat diwajibkan untuk memelihara dan melestarikannya tanpa harus merusaknya serta mencintai alam laut Indonesia.
Project ke tiga yang diterima dari Televisi Jawa Timur yaitu Bios TV dan Citra Setia Universal untuk menggarap film dengan beberapa tema, sebanyak 38 episode film religi dikontrak secara resmi dan akan segera diproduksi dalam tahun ini dan harus diselesaikan pada bulan Desember 2017. Proses pembuatan film ini akan diproduksi sebanyak 38 episode dengan lokasi masing-masing episode berbeda, yaitu setiap satu episode diproduksi mengambil setting cerita di Kabupaten /Kota di Jawa Timur. Berikut Sinopsis Singkat Film yang akan diproduksi :
- Derajat : menceritakan tentang kehidupan si kaya dan si miskin tergantung pada persepsi kita sendiri, bukan penilaian orang lain. Orang lain lain bisa saja terlihat miskin oleh kita namun bisa saja terlihat kaya oleh orang lain bahkan diri mereka sendiri
- Jodoh yang Tertunda : Bercerita tentang seorang perempuan yang mencintai seorang laki-laki, sedangkan si laki-laki sudah menjadi suami wanita lainnya, disaat mengetahui surat cinta dari seorang laki-laki tersebut kemudian membuat wanita tersebut semakin gundah gulana.
- Kebaikan Hati Kakek : Cerita dalam filmini yaitu seorang kakek yang hidup sederhana dan sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore didepan rumah kakek tersebut terdapat dua buah pepaya yang telah berbuah dan sesegera mungkin akan dipanen, namun ketika di pagi hari pohon pepaya sudah tinggal satu dan satunya dicuri orang
- Kemuliaan hati sang pemulung : Seorang pemulung yang menemukan sebuah dompet kemudian mengembalikannya kepada pemilik, bukan rasa terimakasih namun caci maki yang diberikan, Namun pemulung tersebut tetap untuk ikhlas kemudian mendapatkan balasan yang luar biasa setelahnya yaitu rejeki yang lebih baik
- Suatu hari di bulan mei : menceritakan seorang keturunan orang kaya yang merasa dirinya telah sanggup secara ekonomi dan mampu menahlukkan banyak wanita, dan suatu hari jatuh cinta pada seorang wanita, namun pendekatan pada wanita tersebut kurang sopan sehingga mendapatkan pelajaran yang berharga bagaimana menghargai seorang wanita
- Kemuliaan hati wanita berhijab : Berkisah seorang wanita yang shaleh yang bekerja disebuah perusahaan dan selalu aktif dalam kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial di masyarakat, Suatu ketika dia diuji dengan kebijakan perusahaan yang bertentangan dengan akidahnya.
- Berda’wah melalui berdagang : berkisah dari seorang pedagang yang istiqomah dan sukses dalam berdagang sehingga menimbulkan perasaan iri oleh pedagang lainnya yang suka berbuat curang dalam berdagang.
- Kisah seorang mahasiswa : Bercerita seorang mahasiswa yang mendapat penugasan untuk pengabdian di desa pinggiran, dalam prosesnya terdapat permasalahan yang dihadapi yaitu salah satu pemuda yang dibina oleh mahasiswa tersebut didapati mencuri di rumah seorang perwira TNI dan mendapat cacian bahwa tidak becus menjadi pembina, dengan modal kesabaran dan ketekunan kemudian berhasil menjawab cibiran-cibiran tersebut
- Bukan ustadz palsu : bercerita tentang banyaknya ustadz palsu atau mirip selebriti yang hanya mau berdakwah untuk kalangan menengah keatas saja. Sementara seorang pemuda dia tetap istiqomah meskipun mendapat cobaan seperti halnya da’i selebriti dalam melakukan dakwah, dan melakukannya semata-mata sesuai perintah Allah tanpa membedakan kalangan masyarakat yang akan diberikan ceramahnya
- Kesandung Pamer : seorang wanita dantik dan berkulit putih, berasal dari keluarga berada namun sifatnya sombong, kikir dan materialis sehingga membuat dirinya tidak disukai banyak orang di kampungnya. Suaminya tak berdaya melihat perilaku istrinya tersebut dan karena sifat borosnya kemudian menjadi jatuh miskin kembali dan pada akhirnya menjual seluruh hartanya dan tinggal di rumah adiknya dengan berjualan makanan.
- Teriakan Taubat : tidak ada kata terlambat untuk keluar dan bertaubat dari lingkaran kegelappan yang dibuat oleh kesalahan diri sendiri, dimana sebuah tuntutan akan kerasnya hidup ini membuat tekad diri semakin bulat untuk menghadapi berbagai resikonya . Dunia terlarang seperti obat-obatan, pencurian hingga masuk di dunia geng. Sebagai seorang wanita yang telah mengalami kehidupan pahik karena kematian ayangnya dan seakan-akan dia tidak percaya Tuhan selalu menjaganya dan mebuatnya berperilaku salah. Hingga suatu hari selalu terdengar suara-suara yang menyerukannya untuk kembali ke jalan yang benar.